Friday, February 26, 2010

Rintangan Di Tengah Jalan

Tidak diragukan bahawa orang yang memotivasi diri untuk menjadi salah satu tentera dan da‘i Allah, berkata benar, menyuarakan kebenaran secara lantang, melawan kebatilan dan para pelakunya dan berusaha mengubah nilai-nilai jahiliyah, sistem jahiliyah dan undang-undang jahiliyah…tidak diragukan bahwa mereka itu akan mengalami penyiksaan, hambatan dan beban berat. Inilah pesan yang dapat dipetik dari kisah para Rasul dan reformer seperti Nuh, Musa dan ‘Isa alaihissalam dan terutama Rasul kita Muhammad Saw. Hasan Al-Banna rahimahullah memandang dengan cahaya Allah ketika berbicara kepada para pengikutnya tentang watak jalan dakwah serta rintangan-rintangan yang akan mereka hadapi. Kerana itu, Hasan Al-Banna menyiapkan jiwa-jiwa untuk menghadapi peristiwa-peristiwa ini sebelum terjadi, agar ketika terjadi maka mereka menghadapinya dengan wajar, tidak terkejut.

Al-Banna mengatakan, “Aku ingin berterus-terang kepada kalian,

Ya Rasulullah

Assalamualaikum,

Apa yang kita fikirkan tentang seorang laki-laki berperangai amat mulia, yang lahir dan dibesarkan di celah-celah kematian demi kematian orang-orang yang amat mengasihinya? Lahir dari rahim sejarah, ketika tak seorang pun mampu mengguratkan keperibadian selain keperibadiannya sendiri. Ia produk ta’dib Rabbani (didikan Tuhan) yang menantang mentari dalam panasnya dan menggetarkan jutaan bibir dengan sebutan namanya, saat muadzin mengumandangkan suara adzan.

Di rumahnya tak dijumpai perabot mahal. Ia makan di lantai seperti budak, padahal raja-raja dunia iri terhadap kekokohan struktur masyarakat dan kesetiaan pengikutnya. Tak seorang pembantunya pun mengeluh pernah dipukul atau dikejutkan oleh pukulannya terhadap benda-benda di rumah. Dalam kesibukannya ia masih bertandang ke rumah puteri dan menantu tercintanya, Fatimah Azzahra dan Ali bin Abi Thalib. Fatimah merasakan kasih sayangnya tanpa membuatnya jadi manja dan hilang kemandirian. Saat Bani Makhzum memintanya membatalkan eksekusi atas jenayah seorang perempuan bangsawan, ia menegaskan: Sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kamu ialah, apabila seorang bangsawan mencuri mereka biarkan dia dan apabila yang mencuri itu seorang jelata mereka tegakkan hukum atasnya. Demi Allah, seandainya Fatimah anak Muhammad mencuri, maka Muhammad tetap akan memotong tangannya.”

Wednesday, February 17, 2010

Rokok Oh Rokok...

Banyak orang yang tidak mengetahui atau tidak mahu tahu tentang apa itu hukum dari rokok, sehingga banyak dari kita yang terjerumus ke dalamnya dan tanpa merasa malu lagi untuk menghisap rokok ini di depan umum.

Sesungguhnya apa hukum rokok itu???


Sesungguhnya Allah -Subhanahu wa Ta’ala- telah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk memakan dengan makanan yang halal dari rezeki yang Allah -Subhanahu wa Ta’ala- telah berikan kepada hamba-Nya, Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman yang ertinya:

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; kerana sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah:168)

Dan juga Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman pada ayat yang lain.



ertinya:
كُـلُـوا مِـنْ طَـيِّـبَـاتِ مَـا رَزَقْـنَـكُـمْ
“Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu” (Al-Ayah)

Maka jelaslah 2 ayat di atas tersebut perintah dari Allah -Subhanahu wa Ta’ala- kepada hamba-Nya untuk makan makanan yang halal juga yang baik yang tidak ada kemudharatan atau bahaya bagi badan atau menyakiti tetangga atau menyia-nyiakan harta kerana Allah Subhanahu wa Ta’ala mengharamkan segala sesuatu yang buruk yang dapat mendatangkan kemudharatan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang ertinya:

“Dan Rasul menghalalkan yang baik bagi mereka dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk“. (QS. Al-A’raf:157)

Diantara kemudharatan pada zaman sekarang ini

Tuesday, February 9, 2010

Kita Berakal dan Waras? BUKTIKAN!!

Assalamualaikum, sudah lama agaknya ana tidak meng-update blog ini. Maklumlah semester sudah bermula awal tahun dahulu. Terlalu focus pada pelajaran hingga lupa pada tanggungjawab yang lain. Apa tanggungjawab yang lain tu? KHALIFAH dan HAMBA ALLAH! Khalifah,tanggungjawabnya mentadbir bumi Allah ini dengan sebaiknya,dalam ruang lingkup ana,ana hanya mampu tuk berpesan dan berkongsi apa yang ilmu yang ana boleh kongsikan. InsyaAllah moga-moga kita dapat nikmati nikmat iman itu. Khalifah juga tugasnya memperjuangkan daulah islamiyyah di dunia ini. Mengapa yerk? Sebab kita suma dalah manusia,tak terlepas dari kesilapan dan kelalaian.

“Demi masa.Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati unuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
Surah al-‘Asr: 1-3

Kita ini hamba. Hamba kepada Allah. Secara logiknya,