Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim
Alhamdulillah segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memanjangkan umur kita untuk menikmati Ramadhan di saat akhir ini sebelum menjelangnya Syawal. Sedih dan sayu rasa hati jika memikirkan apakah berkesempatan kita untuk menemui Ramadhan lagi? Bulan yang Allah sediakan untuk umat Muhammad S.A.W sebagai satu momentum dan anjakan paradigma tuk terus meniti bulan-bulan seterusnya. Bulan yang mendidik nafsu yang semakin manja ini. Bulan yang penuh berkat untuk kita menggandakan amal ibadah kita.
Menjelangnya Syawal, berlabuhlah tirai Ramadhan maka adakah nafsu kita melonjak balik? Di mana istiqamah kita? Hurmm..persoalan yang sukar dijawab, akan terjawab hanya dengan iman dan amal kita. Begitu banyak nikmat yang telah Allah kurniakan kepada kita. Antara sedar dan tidak sedar sahaja, dan ada juga yang sedar tapi tidak mengendahkan peranannya sebagai hamba dan khalifah di muka bumi Allah S.W.T ini. Lupa akan hakikat sebuah penciptaan manusia akibat kelalaian dan keindahan nikmat dunia ini.
Di antara kenikmatan yang membuat banyak orang lupa akan jati diri dan tujuan hidupnya adalah nikmat kesihatan dan waktu lapang. Terutama nikmat waktu, yang begitu banyak orang lalai memanfaatkannya dengan baik. Sehingga banyak sekali waktu mereka yang terbuang percuma bahkan menjerumuskan mereka ke dalam jurang bahaya.
Duduk di depan televisyen seharian pun tak terasa, terlena sekian lama di hadapan berita-berita terbaru yang disajikan media massa sudah biasa, dan beribu-ribu memadati stadium selama berjam-jam untuk menyaksikan pertandingan sepak bola atau konsert group band idola pun rela. Aduhai, alangkah ruginya kita tatkala waktu kehidupan yang detik demi detik terus berjalan menuju gerbang kematian ini kita lalui dengan menimbun dosa dan menyibukkan diri dengan perbuatan yang sia-sia.
Ingatlah wahai diri ini, Rasulullah telah bersabda:
“Ada dua buah nikmat yang kebanyakan orang terperdaya karenanya; yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari [6412]
Wahai diri dan sahabatku, sesungguhnya dunia ini merupakan ladang akhirat. Di dalam dunia ini terdapat sebuah perdagangan yang keuntungannya akan tampak jelas di akhirat kelak. Orang yang memanfaatkan waktu lapang dan kesihatan tubuhnya dalam rangka menjalankan ketaatan kepada Allah maka dialah orang yang beruntung. Adapun orang yang menyalahgunakan nikmat itu untuk bermaksiat kepada Allah maka dialah orang yang tertipu.
Firman Allah S.W.T:
"Barangsiapa yang menghendaki tanaman(pahala)akhirat, Kami tambahi pahalanya itu dan siapa menghendaki tanaman(pahala)dunia, Kami berikan kepadanya dan tiada akan bahagianya di akhirat." As-Syuura: 20
Rasulullah bersabda:
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang yang lima: [1] Masa mudamu sebelum masa tuamu, [2] masa sehatmu sebelum sakitmu, [3] masa kayamu sebelum miskinmu, [4] waktu lapangmu sebelum sibukmu, dan [5] hidupmu sebelum matimu.” (HR. al-Hakim dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma.
Dan juga Allah berfirman:
“Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah sekadar kesenangan sementara, dan sesungguhnya akhirat itulah negeri tempat tinggal yang sebenarnya.” (QS. Ghafir: 39)
Masih belum terlambat kita ini tuk menerima dan menyedari hakikat ini. Akan terlambat jika roh ini dikerongkongan kita. Kadang-kadang kita fikir nikmat itu suatu kebaikan ke atas diri kita, tapi sedarlah diri ini dan sahabat semua, nikmat itu bukan hanya hadir tuk kesyukuran tapi Allah juga menurunkan nikmatNYA untuk menyesatkan lagi hambaNYA yang sudah jauh dariNYA.
Allah itu Maha Penyayang, itulah hakikat yang perlu kita yakini. Minta lah ampun kepadaNYA, Dia sentiasa membuka pintu taubat itu untuk hamba-hambaNYA yang mahu bertaubat. Ingatlah, janganlah terpedaya dengan kenikmatan dunia, ia hanya soalan peperiksaan untuk kita memperoleh keputusan yang cemerlang di akhirat kelak.
Wallahua'alam
No comments:
Post a Comment