Monday, September 6, 2010

Berayakah Aku,Gembirakah Ibu?

Sedang mereka yang lain bergembira meraikan kemenangan,
Aku berdukakan kehampaan,
Jiwa yang disakiti tanpa kesenangan,
Bahkan dipaksa bertemankan terik suria dan cerahnya purnama  ,

Mengapa tinggalkan aku, ibu?
Sedangkan ibu yang memintaku,
Meminta tuk membenih di dalam rahimmu,
Gembirakah raya mu ibu?

Bukankah kelahiranku adalah satu hadiah aidil fitrimu?
Mengapa perlu menolakku?
Aku juga ingin merasa nikmat raya itu,
Walau hanya tangisan yang mampu aku teriakkan,
Tapi teriakkan itu disenangi oleh dirimu tanda kesyukuran atas kelahiranku.
Bukankah begitu ibu?


Indah yang ku gambarkan sejak di dalam perut mu,
Hanyalah sebuah impian-impian kabus,
Lenyap dan hanyut meniti masa,
Hilang dari sisi kanta seorang manusia.

Aku mengerti, kejadianku hanya satu kebetulan bagi ibu,
Ibu terdesak dan ketakutan bila tahu akan diriku di dalam mu,
Tapi mengapa ibu?
Ibu tidak cinta diriku?

Ibu tidak membuktikan akan cinta itu,
Pabila diriku hanya ditinggalkan di tempat yang jijik,
Jijik baunya,jijik warnanya dan jijik pandangannya,
Akhirnya aku kaku,beku dan terpaku.



Pengakhiran hidupku hanyalah ratapan tuk insan yang lebih cintakan ku,
Tapi bukannya ibu,
Pengakhiran yang disantapi oleh unggas-unggas yang jauh lebih kecil dariku,
Terbiar pucat lesu,

Maaf zahir serta batin ibu,
Aku tidak mampu menggembirakan hari-harimu,
Nakalku dan senda gurau ku belum sempat tuk mengusikmu,
Menemani aidilfitri mu,hanyalah gapaian sebuah istana kayangan.

SELAMAT HARI RAYA AIDILFITRI
MAAF ZAHIR DAN BATIN

No comments:

Post a Comment