Monday, January 31, 2011

Moga Tetaplah Hati Itu

Istiqamah, memang sesuatu yang sukar tuk kita kecapi, tapi bukan bererti mustahil. Ia memerlukan satu kuasa dan kudrat yang cukup teguh si pemilik hati tuk kekal dalam lingkungan ubudiyyah. Istiqamah ibarat nadi. Nadi yang terus berdenyut dalam kehidupan. Terhentinya nadi itu, maka matilah si pemilik nadi itu. Begitu juga istiqamah, hilangnya ketetapan itu, maka matilah hati. Hati yang kita pelihara agar tidak mati dalam mengingati Tuhannya dan memperbaharui syahadahnya. Agar tetaplah hati dalam iman dan terus berlari kencang tuk beribadah dan beramal tuk meraih cinta DIA.

Luqman dalam wasiatnya kepada anaknya telah berpesan;

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (Luqman: 13)
Setelah diperintahkan supaya beriman sepenuh hati kepada Allah, kita diperintahkan pula beristiqamah. Arahan supaya istiqamah ini terkandung juga di dalam al-Quran di mana Allah berfirman;


“Maka beristiqamahlah kamu sebagaimana yang diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (Hud: 112)